Ya, Masnur Muslich, sosok kelahiran Mojokerto, Jawa Timur ini, sejak 1980 mengabdikan diri sebagai tenaga edukatif di Jurusan Sastra Indonesia Universitas Negeri Malang (dulu IKIP Malang). Pria yang sudah menerbitkan sekitar 73 buku (baik buku pelajaran SD, SMP, SMA, maupun buku referensi PT) ini, selain terus menekuni bidang kepenulisan, juga tertarik dalam bidang penelitian tindakan kelas (PTK). Bahkan, akhir-akhir ini ia sering berkeliling ke daerah-daerah memberikan penataran, pelatihan, dan seminar terkait dengan PTK dan KTI. Lewat tulisan-tulisan yang terdapat dalam situs ini akan dapat diketahui bagaimana kiprah dan idealisme Masnur Muslich terkait dengan dunianya.
Di ruang sempit inilah masih ada senyum; semua karya tulis diciptakan Masnur Muslich
Idul Fitri
Keluarga Masnur Muslich Ketika Idul Fitri 1429H
Keluarga: Pemicu Kreativitas
Masnur Muslich bersama keluarga sesaat setelah shalat Idul Fitri
Berbaris Bak Tentara
Masnur Muslich mendengarkan pengarahan dari Konsulat RI Songkhla (Thailand Selatan), Makmun Khalifah, sebelum pertandingan persahatan dalam rangka memperingati HUT RI
Menerawang
Masnur Muslich ketika istirahat siang di ruang kerjanya.
Upacara Tujuh Belasan di Konsulat RI Songkhla, Thailand Selatan
Masnur Muslich mengikuti upacara bersama dengan warga Indonesia yang bermukim di Thaliand Selatan, walaupun pikirannya terasa di rumah.
Indonesian Night
Warga Indonesai sedang menunjukkan kebolehannya di hadapan mahasiswa dan warga Thailand di Prince of Songkhla University, Pattani Campus, Thaliand Selatan. (Sebagian program Masnur Muslich ketika bertugas di Thailand Selatan.
Di Depan Kantor Rektorat PSU, Pattani Campus, Thailand Selatan
Masnur Muslich bersama acang (dosen) Nik Abdul Rakib dan siswazah (mahasiswa) Prince of Songkhla University, Pattani, Thaliland Selatam.
Mencoba Menjadi Pendengar yang Baik
Ketika Tim Penatar mendengarkan pidato pembukaan Bupati Atambua sebelum penataran dimulai.
Mejeng Bersama Tim Penatar dari Universitas Negeri Malang
Masnur Muslich dkk etika berada di pintu gerbang perbatasan Indonesia - Timor Leste
Sersan (serius tapi santai)
Guru Atambua ketika mengikuti pelatihan yang disajikan Masnur Muslich dkk.
Serius Ingin Menjadi Guru Profesional
Peserta Diklat Sertifikasi sedang berdiakusi dengan Masnur Muslich tentang "Bagaimana Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif"
Lebih Muslimah
Bersama siswazah (mahasiswa) putri jurusan Pengajian Melayu PSU Pattani
"Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" Atambua
Suasana peserta diklat (guru inti Atambua) ketika mendengarkan ceramah dari Masnur Muslich.
Gabungan
Berpose bersama anggata TNI dan Tentara Timor Leste
Pintu Gerbang PSU
Mejeng di depan pintu gerbang PSU sebelum mengakhiri tugas selama satu semester
Di atas Bukit Papua
Bersama Tim Pemantau dari Pusat Perbukuan dalam acara uji coba buku pelajaran
Aktif Kreatif Menyenangkan
Situasi kelas salah satu SD Papua ketika ketika uji coba buku pelajaran yang ditulis Masnur Muslich
Bersama Penulis dari UNY
Berada di perbatasan Entrop (Papua) ketika melaksanakan uji coba buku pelajaran SD (atas dukungan Pusat Perbukuan Jakarta)
Kuliah Indonesian Studies
Suasana ketika memberikan kuliah Indonesia Studies di PSU Pattani
College of Islamic Studies (CIS) di Kompleks PSU
Di depan CIS (tempat pengkajian Islam). Masnur Muslich pernah memberikan seminar tentang budaya Islam di Indonesia
Perbatasan
Berada di Perbatasan Timor Leste - Indonesia setelah memberikan Penataran Guru Inti di Atambua
Faculty of Humanities and Social Sciencies
Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial PSU tempat Indonesian Studies bernaung
Wahh,.. Selamat Ulang Tahun ya Pak, Semoga semua menjadi barokah atas RidhoNYA,..
BalasHapus